Tari Kecak - seni tari kebudayaan
taradisional "Tari Kecak". Tari kecak adalah tarian yang berasal dari
Bali. Banyak di antara kita belum mengetahui bagaimana makna filosofi
sejarah asal-usul mula dinamakan tari kecak. Dan bagaimana kita
menerapkan tari kecak itu sendiri di kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu akan membahas tentang filosofi tarian Kecak, mulai dari sejarah
, asal mula, fungsi dan manfaat tari kecak , nilai budaya yang
terkandung di Tari Kecak.
Tari Kecak |
Sejarah dan Asal mula Tari Kecak
Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikan Tari Kecak
Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.Lukisan Tari Kecak oleh Pelukis : I Made Adi Antara
Tarian Kecak ini bisa ditemukan di beberapa tempat di Bali, tapi yang di Uluwatu adalah yang paling menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau matahari tenggelam.
Menurut Wikipedia, kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
- Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976.
- Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982.
Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.
Asal mula Nama Tari Kecak
Tersebutlah nama Wayan Limbak yang menciptakan tarian ini. Sebelumnya
sudah banyak tarian terkenal Bali lainnya. Tahun 1930 Limbak sudah
mempopulerkan tarian ini ke manca Negara dibantu oleh pelukis asal
Jerman Walter Spies.
Adalah puluhan laki-laki yang duduk berbaris melingkar. Mereka memakai
kain penutup kotak-kotak berbentuk papan catur, yang pada akhirnya kain
kotak-kotak itu pun menjadi kain ciri khas Bali.
Tarian ini sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang. Ketika menari,
mereka dalam kondisi tidak sadar, dimana dalam kondisi itu diyakini
mereka dapat berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur, guna
menyampaikan harapan-harapan mereka.
Para lelaki ini mengangkat tangan mereka seraya meneriakan kata “cak cak
cak. Dan boleh jadi dari situlah muncul nama “Kecak”. Yang unik dari
tarian ini, tidak digunakan alat musik sama sekali. Alunan menyerupai
musik murni keluar dari teriakan cak cak tadi dan suara kincringan yang
diikatkan pada kaki para penari pemeran tokoh-tokoh Ramayana.
Sementara itu di dalam lingkaran, para penari lainnya pun beraksi.
Biasanya mereka memainkan tarian yang diambil dari episode cerita
Ramayana. Mereka memerankan tokoh Rama yang dibantu pasukan kera
berusaha menyelamatkan Shinta dari tangan jahat Rahwana.
Kini, tarian ini menjadi daya tarik turis baik asing maupun domestik.
Bahkan kadang-kadang mereka dilibatkan dalam tarian ini. Belum lengkap
kayaknya kalau ke Bali tapi tidak menyaksikan tarian yang satu ini.
Fungsi dan Manfaat Tari Kecak
Sejarah tari kecak berasal dari Bali ini, pengertian tari kecak biasanya
disebut sebagai tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) merupakan tari
pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu
seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari
“Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan
dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Fungsi dan tujuan tari:
tari sebagai upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang
ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai
ritual.
tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari
ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan
tari sebagai sarana pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan
dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari
pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat
tari sebagai sarana pendidikan
tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.
Nilai Budaya yang terkandung di Tarian Kecak
Tari Kecak merupakan salah satu bentuk dari tari Babali yaitu
tari-tarian yang dapat dipersembahkan dalam rangkaian upacara Panca
Yajna, maupun hanya sebagai hiburan.
Tari Kecak dipandang dari sejarahnya berasal dari Tari Sanghyang, yang
biasanya berfungsi sebagai sarana pengusir penyakit dan juga sebagai
sarana pelindung masyarakat Bali terhadap ancaman kekuatan jahat,
tentunya mengandung banyak nilai-nilai, baik dalam filsafat maupun seni
budaya. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Kecak adalah
1.Nilai Religius
Masyarakat Bali mempercayai Tari Kecak sebagai salah satu tarian ritual
memanggil dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung
dari kekuatan jahat. Dalam hal ini masyarakat Bali sangat mempercayai
Dewinya untuk melindungi dirinya dari ancaman-ancaman. Dewi yang
biasanya dipanggil dalam ritual ini adalah Dewi Suprabha atau Tilotama.
2.Nilai Estetika
Dalam sebuah karya seni pastilah mempunyai nilai estetika atau
keindahan. Hal ini dapat kita lihat dari gerakan penari Kecak,
kekompakan semua penarinya. Keselarasan antara lagu dan gerakan yang
terlihat sangat ritmis meskipun tanpa alat musik apapun.
Di dalam perkembangannya Tari Kecak tidak hanya sebagai tarian suci atau
sakral seperti di atas, akan tetapi juga menjadi sebuah drama tari
pertunjukan yang menceritakan kisah Ramayana maupun Mahabarata. Hal ini
tentunya juga berpengaruh pada nilai-nilai yang ingin disampaikan pada
penikmat Tari Kecak.
Filsafat hitam-putih yang ada dalam Epos Ramayana juga semakin
memperjelas nilai-nilai yang terkandung dalam Tarian Kecak. Karena dalam
Epos Ramayana diperlihatkan secara jelas antara yang baik dan yang
buruk, berbeda dengan Epos Mahabarata, yang merupakan filsafat abu-abu.
Adapun nilai-nilai yang terkandung adalah:
1.Nilai religius
Nilai religius terlihat jelas pada adegan tiga, dimana Rama memohon
pertolongan pada Dewata. Hal ini menunjukkan bahwa dalam cerita tersebut
sangat mempercayai kekuatan Tuhan untuk menolong dirinya. Orang Bali
yang sangat menjaga nilai adat dan religi dalam tarian itu maka penari
perempuan haruslah memakai kemben (baju adapt Bali) bukan telanjang dada
seperti para penari prianya. Jadi penari perempuan belum pernah
dipasang pada posisi pasukan kera.
2.Nilai moral
Dalam adegan-adegan Tari Kecak yang mengambil cerita Ramayana terdapat
banyak sekali nilai-nilai moral yang dihadirkan. Seperti, kesetiaan
Shinta pada suaminya (Rama), kesetiaan Laksmana pada kakaknya. Nilai
moral juga terlihat pada Burung Garuda yang ingin menolong Shinta dari
cengkeraman Rahwana sampai ia mengorbankan sayapnya. Dalam cerita
tersebut Rahwana sebagai pemegang sifat buruk, tamak, serakah, dan
sebagainya ia bahkan mengambil apa yang bukan miliknya secara paksa.
Kesetiaan juga terlihat pada adik kandung Rahwana yang bernama
Kumbakarna, meskipun ia tidak menyukai tindakan kakaknya akan tetapi ia
tetap membantu kerajaannya berperang melawan pasukan Rama sebagai bukti
kesetiaannya pada negara.
3.Nilai estetika
Gerakan Tari kecak yang sangat indah dan sangat khas dan unik menjadi
alasan saya menjadikannya sebagai sebuah nilai estetika. Selain itu,
unsur gerak dan bunyi yang menjadi ciri khas Tarian Kecak merupakan
bagian yang paling sederhana yang dilakukan secara seragam dan bersamaan
sehingga menjadi filosofi penting atas terjadinya persaudaraan yang
universal.
thank sangat lengkap .............. jempooooooollll!!!!!!!!!
BalasHapusmakasih banyak wawasannya, salam kenal dari http://www.volimaniak.com
BalasHapusterimakasih untuk tambahan ilmunya....
BalasHapus