Batik berdasarkan kategori alat/instrumen nya bisa dibagi menjadi 3 yaitu :
- Batik Tulis - yaitu batik yang proses penempelan malamnya menggunakan canting tulis
- Batik Cap - yaitu batik yang proses penempelan malamnya menggunakan canting cap
- Batik Kombinasi - yaitu kombinasi antara keduanya
Batik Cap (Motif Tatu Payung - Batik Dayak) Batik Tulis (Motif Gegunungan - Tasikmalaya)
*******
BATIK BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
- Batik Kelengan,yaitu batik yang proses pembuatannya hanya terdiri dari satu kali proses pencelupan warna
- Batik Lorodan, yaitu batik yang proses pembuatannya terdiri dari 2 kali/lebih proses pencelupan warna dan penempelan lilin batik
- Batik Bedesan, yaitu batik yang menyerupai Battik Lorodan, namun ada pembalikan proses penempelan lilin, yaitu ditembok dahulu baru dicelup lantar diklowong dan dilorod.
- Batik Coletan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses colet (menyolet warna ke dalam motif tertentu menggunakan kuas/buluh bambu)
- Batik Kerokan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses mengerok sebagian lilin perintang untuk kemudian diwarnai lagi
- Batik Remekan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses meremukkan lilin yang telah menempel pada kain untuk memumculkan motif unik
- Batik Radioan, yaitu batik yang dibuat dengan teknik cabut warna
- Dan masih banyak lagi teknik mencelup dan membatik yang beraneka ragam.
Batik berdasarkan zat warna yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu ; Batik ZWA dan Batik ZWS
Batik ZWS (Zat Warna Sintetis)
Batik dengan jenis ini menggunakan Bahan Pewarna sintetis untuk proses pencelupan/pewarnaan Batiknya.Beberapa Zat Warna yang sering digunakan dalam proses pencelupan Batik adalah ; Naftol, Indigosol, Reaktif, rapid. Tidak semua jenis Zat warna sintetis bisa digunakan untuk pewarnaan batik, hanya ZWS yang bisa digunakan dengan suhu dingin lah yang cocok untuk pewarnaan Batik. Hal tersebut dikarenakan zat perintang yang menempel pada batik saat diwarnai, berupa lilin yang notabene mudah leleh jika bertemu suhu tinggi.
Kelebihan ZWS ini adalah :
1. Praktis dan cepat digunakan
2. Mudah didapatkan dan terjangkau
3.Warna yang variatif
Sementara Kekurangannya adalah :
1. Full bahan Kimia
2. Pengolahan Limbah yang relatif lebih rumit
Contoh-contoh Batik yang menggunakan Zat Warna Sintetis adalah sebagai berikut :
Batik Tulis Tasikmalaya, motif Kembang kombinasi, (Naftol, Indigosol)
Batik tulis Dayak, motif Pating Muang, (Naftol, Indigosol)
Batik ZWA (Zat Warna Alam) / Natural Dyes
Batik zat warna alam adalah batik yang bahan pencelup/pewarnanya berasal dari alam (bukan zat kimia). Pada zaman dahulu, batik menggunakan zat warna ini sebelum munculnya zat warna sintetis yang pada akhirnya lebih diminati karena lebih praktis. Namun seiring berkembangnya ajakan untuk GoGreen atau Back2Nature dan semacamnya, Batik ZWA ini mulai naik pamor lagi.
Kelebihan yang dimiliki Batik ZWA ini adalah
1. Ramah Lingkungan
2. Non Carcinogenic
3. Soft Tone (untuk pecinta batik dengan warna pastel)
Namun kelemahannya adalah
1. Proses pembuatan Dye yang panjang
2. Warna yang kurang variatif
Contoh-contoh Batik dengan Zat Warna Alam adalah sebagai berikut :
Batik tulis Yogya, motif Parang Kusumo Ceplok Mangkoro, (Soga)
Batik tulis Yogya, motif Semen Romo Sawat Gurdo, (Soga)
********
Sumber Data :
- Data Pribadi dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar